Mata Ikan di Kaki (penyembuhan tanpa operasi)
Postingan pertama saya tentang penyakit mata ikan.
Apa sih penyakit mata ikan itu? Penyakit mata ikan dengan nama lain clavus adalah penebalan pada kulit. Penyebab munculnya penebalan kulit tersebut karena adanya tekanan maupun gesekan di kulit. Nah, tekanan mauun gesekan tersebut dapat berasal dari penggunaan sepatu maupun kos kaki yang sempit.
Saya menyadari adanya mata ikan pada jempol kaki kiri saya pada tahun 2016. Awalnya saya menghiraukannya dan bepikir tertusuk oleh sesuatu, ternyata tidak. Lama kelamaan kulit yang menebal tersebut terasa sakit ketika menginjak (tidak terlalu sakit sih). Setelah sekitar 1-2 bulan, akhirnya saya menggunakan Callusol (merek dagang untuk indikasi mata ikan, kalus (kapalan), kulit yang mengeras dan kutil) atas rekomendasi kakak saya. Harga Callusol sekitar Rp32.000,- di apotek. Penggunaannya dengan cara diolesi menggunakan kuas yang tertancap di tutup botol. Kaki saya pun tidak terlalu sakit lagi digunakan untuk menginjak. Tetapi, tidak sembuh juga, bahkan diameter mata ikan di kaki bertambah (tidak terlalu signifikan kok pertambahannya).
Setelah sekitar 6 bulan penggunaan Callusol (tidak setiap hari pemakaiannya, maklum faktor malas hehehe) saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter umum. Kata dokter, harus dilakukan opersai ringan, bisa di puskesmas maupun rumah sakit. Sempat syok karena mendengar kata operasi. Saya pun konsultasi ke dokter spesialis kulit di RSUD. Hal yang sama juga dikatakan yaitu operasi. Tetapi karena hari itu tidak ada jadwal operasi, jadi saya harus menunggu beberapa hari untuk membuat jadwal. Untuk sementara saya diberi resep obat salep dan vitamin oleh dokter. Resep obat salep dari dokter tersebut harus diracik, jadi tidak bisa didapatkan di apotek luar, harus apotek dari rumah sakit. Berikut foto obat salep tersebut:
Penggunaan obat salep tersebut cukup dioleskan di kulit yang sakit setiap selesai mandi atau sesering mungkin yang penting kaki harus bersih terlebih dahulu.
Dikarenakan waktu itu saya belum punya BPJS, sedangkan ASKES saya sudah tidak berlaku lagi jadi saya bayar mandiri. Rincian biayanya sebagai berikut:
Biaya konsul dokter Rp30.000,-
Biaya loket Rp4.000,-
Biaya obat salep Rp32.000,-
Biaya vitamin - (ngga jadi saya beli, stok kosong di apotek rumah sakit, disuruh cari di apotek lain, tapi setelah pikir-pikir ngga usah aja)
Di rumah saya searching tentang operasi mata ikan, ih.... agak nyeri sih bacanya, ada yang bilang sakit saat dibius, lalu harus dijahit, beberapa hari kemudian buka jahitan lagi. Belum lagi biayanya (yang saya baca biaya operasi mata ikan paling murah Rp150.000,- di puskesmas tidak termasuk biaya lepas jahitan, kontrol, dll). Kemudian ada yang tetap tumbuh kembali mata ikannya walaupun sudah operasi, karena katanya tidak sampai cabut akarnya. Ah.... jadi ngeri.
Setelah seminggu, saya kembali ke dokter spesialis kulit di RSUD (awalnya mau buat jadwal operasi, tetapi karena ngeri dan pikirin biaya dan hasilnya jadi saya coba menawar dokter hehehe) "Dok, setelah seminggu pemakaian salep dari dokter, Alhamdulillah agak baikan Dok. Jadi harus tetapoperasi Dok? Boleh ngga nunggu sampai salepnya habis?"
"Ya sudah, saya tambah dosisnya aja ya," kata dokter
Jadinya saya beli salep racik lagi yang dosisnya ditambah, biayanya Rp40.000,-
Dengan pemakaian yang rutin, disertai dengan doa akhirnya setelah sekitar 2 bulan saya melakukan operasi sendiri (hanya menggunakan tangan kosong, dengan memanfaatkan ibu jari dan telunjuk tangan). Hasilnya seperti ini:
Alhamdulillah....
Demikian pengalaman saya mengenai mata ikan di kaki yang penyembuhannya tanpa operasi. Semoga bermanfaat, yang penting berusaha, berdoa, dan ikhtiar
Apa sih penyakit mata ikan itu? Penyakit mata ikan dengan nama lain clavus adalah penebalan pada kulit. Penyebab munculnya penebalan kulit tersebut karena adanya tekanan maupun gesekan di kulit. Nah, tekanan mauun gesekan tersebut dapat berasal dari penggunaan sepatu maupun kos kaki yang sempit.
Saya menyadari adanya mata ikan pada jempol kaki kiri saya pada tahun 2016. Awalnya saya menghiraukannya dan bepikir tertusuk oleh sesuatu, ternyata tidak. Lama kelamaan kulit yang menebal tersebut terasa sakit ketika menginjak (tidak terlalu sakit sih). Setelah sekitar 1-2 bulan, akhirnya saya menggunakan Callusol (merek dagang untuk indikasi mata ikan, kalus (kapalan), kulit yang mengeras dan kutil) atas rekomendasi kakak saya. Harga Callusol sekitar Rp32.000,- di apotek. Penggunaannya dengan cara diolesi menggunakan kuas yang tertancap di tutup botol. Kaki saya pun tidak terlalu sakit lagi digunakan untuk menginjak. Tetapi, tidak sembuh juga, bahkan diameter mata ikan di kaki bertambah (tidak terlalu signifikan kok pertambahannya).
Setelah sekitar 6 bulan penggunaan Callusol (tidak setiap hari pemakaiannya, maklum faktor malas hehehe) saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter umum. Kata dokter, harus dilakukan opersai ringan, bisa di puskesmas maupun rumah sakit. Sempat syok karena mendengar kata operasi. Saya pun konsultasi ke dokter spesialis kulit di RSUD. Hal yang sama juga dikatakan yaitu operasi. Tetapi karena hari itu tidak ada jadwal operasi, jadi saya harus menunggu beberapa hari untuk membuat jadwal. Untuk sementara saya diberi resep obat salep dan vitamin oleh dokter. Resep obat salep dari dokter tersebut harus diracik, jadi tidak bisa didapatkan di apotek luar, harus apotek dari rumah sakit. Berikut foto obat salep tersebut:
Penggunaan obat salep tersebut cukup dioleskan di kulit yang sakit setiap selesai mandi atau sesering mungkin yang penting kaki harus bersih terlebih dahulu.
Dikarenakan waktu itu saya belum punya BPJS, sedangkan ASKES saya sudah tidak berlaku lagi jadi saya bayar mandiri. Rincian biayanya sebagai berikut:
Biaya konsul dokter Rp30.000,-
Biaya loket Rp4.000,-
Biaya obat salep Rp32.000,-
Biaya vitamin - (ngga jadi saya beli, stok kosong di apotek rumah sakit, disuruh cari di apotek lain, tapi setelah pikir-pikir ngga usah aja)
Di rumah saya searching tentang operasi mata ikan, ih.... agak nyeri sih bacanya, ada yang bilang sakit saat dibius, lalu harus dijahit, beberapa hari kemudian buka jahitan lagi. Belum lagi biayanya (yang saya baca biaya operasi mata ikan paling murah Rp150.000,- di puskesmas tidak termasuk biaya lepas jahitan, kontrol, dll). Kemudian ada yang tetap tumbuh kembali mata ikannya walaupun sudah operasi, karena katanya tidak sampai cabut akarnya. Ah.... jadi ngeri.
Setelah seminggu, saya kembali ke dokter spesialis kulit di RSUD (awalnya mau buat jadwal operasi, tetapi karena ngeri dan pikirin biaya dan hasilnya jadi saya coba menawar dokter hehehe) "Dok, setelah seminggu pemakaian salep dari dokter, Alhamdulillah agak baikan Dok. Jadi harus tetapoperasi Dok? Boleh ngga nunggu sampai salepnya habis?"
"Ya sudah, saya tambah dosisnya aja ya," kata dokter
Jadinya saya beli salep racik lagi yang dosisnya ditambah, biayanya Rp40.000,-
Dengan pemakaian yang rutin, disertai dengan doa akhirnya setelah sekitar 2 bulan saya melakukan operasi sendiri (hanya menggunakan tangan kosong, dengan memanfaatkan ibu jari dan telunjuk tangan). Hasilnya seperti ini:
(tuh udah bolong, mata ikannya udah lepas)
Setelah operasi sendiri, saya tetap menggunakan obat salep racik tersebut, hingga beberapa hari kemudian seperti ini:
Demikian pengalaman saya mengenai mata ikan di kaki yang penyembuhannya tanpa operasi. Semoga bermanfaat, yang penting berusaha, berdoa, dan ikhtiar
Jadi untuk mendapatkan salep itu, harus konsultasi dulu..?
BalasHapusMau nanya itu RSUD dimana ya ?
BalasHapusCasino Secret | TOSUCASINO
BalasHapusCasino Secret is the ultimate online casino portal. This website is free and safe to play 더킹카지노 and gives all casino players gioco digitale a great experience. Sign up today カジノ シークレット to